Kafein terbukti membantu kesehatan tubuh. Bagi penggemar kopi, teh, atau segelas susu cokelat, biasanya mereka mampu merasa lebih rileks, otak menjadi lebih fokus, meningkatkan kewaspadaan dan mengurangi rasa kantuk saat beraktivitas. Tapi perlu mengingat bahwa bagaimana pun minuman berkafein dampaknya juga kurang sehat kalau dikonsumsi berlebihan. Meski asupan kafein cukup dibutuhkan tubuh, tetap harus disadari secara fisiologis mereka memiliki efek adiktif.
Berdasarkan hasil penelitian berasal dari Universitas Johns Hopkins menjelaskan tentang bagaimana dampak proses penarikan kafein dari tubuh, setelah lama diasupi kafein dari minuman tertentu. Para peneliti menemukan ketika peserta mencoba mengurangi minuman berkafein sekurang – kurangnya satu cangkir per hari, demikian mampu menyebabkan sakit kepala, sulit konsentrasi, mudah mengantuk dan sakit kepala.
Itulah mengapa kafein memiliki dampak kecanduan terhadap orang yang mengonsumsinya. Lantas mengapa kafein harus dikurangi..? Karena kalau kelebihan, dampak buruk yang ditimbulkan cukup beragam, di antaranya : Menyebabkan osteoporosis, wajah mudah berkerut dan kualitas suara berkurang. Bahkan berdasarkan hasil riset di Carnegie Mellon University, menemukan dosis kafein dalam jumlah besar mampu meningkatkan tekanan darah, memengaruhi jantung serta kurang baik untuk kesehatan sistem penapasan. Maka dari itu, cobalah untuk mengurangi pasokan kafein dalam tubuh, jika dirasa terlalu berlebihan.
Perasaan mudah gugup karena kafein, bisa jadi dibarengi adanya gejala tertentu, misalnya tangan terasa gemetar ketika berhadapan dengan lawan bicara. Memang benar, kafein mampu meningkatkan kewaspadaan, tapi kalau dikonsumsi secara berlebih justru malah menimbulkan perasaan cemas. Ketika Anda gemar mengonsumsi kopi, kemudian mendapati tanda tersebut, cobalah menguranginya agar ekosistem tubuh tetap seimbang.
Merasa sulit tidur di malam hari..? Siapa tahu pemicunya karena kelebihan kafein. Karena pada sore hari ketika tubuh masih menyimpan sejumlah kafein, maka secara otomatis efeknya mampu berdampak sampai malam hari, hingga membuat Anda tetap terjaga alias tidak bisa tidur malam. Akhirnya waktu tidur bisa berpindah di siang hari sehingga menjadikan Anda malas / mengantuk saat bekerja. Jika kebiasaan tersebut terus berlanjut, lama – lama akan menyebabkan insomnia. Bukan berarti tidak boleh meneguk minuman tinggi kafein, tapi cobalah mengukur takaran yang pas.
Kepala pusing disertai perut mual bisa saja pertanda terlalu banyaknya timbunan kafein dalam tubuh. Karena kandungan senyawa ini juga mampu memengaruhi usus besar kemudian beranjak pada sistem pencernaan. Seperti dikenal saat ini, minum kopi akan mampu mempercepat proses pembuangan limbah dalam tubuh, karena mereka diperkaya Asam Klorogenat berfungsi menyuplai tingkat keasaman pada lambung. Tapi bukan berarti minum kopi secara tidak wajar membuat kotoran mampu dikeluarkan semakin cepat. Melihat kafein kopi cukup tinggi, efeknya juga berdampak kurang baik bagi kesehatan jika diberikan dalam dosis berlebih.
Dibuktikan dalam hasil riset berasal dari Universitas Carnegie Mellon, menemukan selain besarnya dosis kafein dapat meningkatkan tekanan darah, semua itu juga mampu menghasilkan pernapasan dangkal yang cepat. Ini artinya, ketika kafein itu memperpendek pernapasan tubuh, selanjutnya dapat menyumbat / meminimalisir aliran oksigen ke otak. Akhirnya otak pun tak bisa bekerja secara maksimal. Oleh karenanya kalau dirasa Anda sering sesak napas, cobalah lihat kembali seberapa banyak mengonsumsi kafein dalam sehari.
Pentingnya menengok kembali akan tanda ketika tubuh kelebihan kafein tersebut, bertujuan supaya Anda tetap mampu menakar kembali asupan kafein harian. Karena sebenarnya gemar minum minuman berkafein layaknya kopi, teh, cokelat dan sejenisnya tak dipungkiri mempunyai manfaat kesehatan bagi tubuh.
Selamat datang kembali, silahkan login ke akun Anda.
Belum menjadi member? Daftar
Maaf, form komentar dinonaktifkan pada halaman ini.